Ditjen PAUDNI-Pemkab Banyumas Teken MoU Program Kursus
PURWOKERTO – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Pemerintah Kabupaten Banyumas menyepakati nota kesepahaman (MoU) mengenai program Pusat Kursus dan Pelatihan Masyarakat (PKPM).
Penandatanganan MoU dilakukan Direktur Jenderal PAUDNI, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, dan Bupati Banyumas, Mardjoko disaksikan Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUDNI, Kasubdit Program dan Evaluasi, Abdul Kahar dan Kasubdit Sarana dan Prasara, Sipken Ginting, di Pendopo Kabupaten Banyumas, Senin (11/6).
Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen PAUDNI memberikan bantuan sebesar Rp1 miliar. Anggaran sebesar itu sebagian besar untuk pengembangan dan penerapan program kursus dan kewirausahaan dan sebagian lagi untuk perbaikan fisik sanggar kegiatan belajar (SKB) Purwokerto.
“Program PKPM digulirkan sebagai upaya meningkatkan peran SKB yang lebih besar, melalui pembinaan dan pelatihan terhadap para pemuda. Tujuan utamanya membantu program pemerintah mengurangi pengangguran. Ini wujud keseriusan pemerintah pusat ini,” tegas Reni, sapaan akrab Guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu usai penandatangan MoU dengan Bupati Banyumas.
Dalam kesempatan itu, Dirjen PAUDNI meminta agar program-program yang dikembangkan SKB Purwokerto ke depan lebih beragam dan berkualitas dengan bantuan dari pusat sehingga masyarakat yang membutuhkan keterampilan dapat lebih banyak lagi. “Tidak hanya itu, lulusannya pun harus berkualitas sehingga bisa bekerja di perusahaan atau mereka bisa mandiri dengan kemampuan yang dimilikinya,” tegas Reni.
SKB sebagai pusat kursus
Bupati Banyumas, Mardjoko mengatakan, SKB Purwokerto Kabupaten Banyumas dalam waktu dekat akan menjadi salah satu Pusat Kursus dan Pelatihan Masyarakat (PKPM). Dengan ditandatanganinya MoU, Banyumas menjadi salah satu dari 2 kabupaten di Indonesia yang akan melaksanakan program baru yang dirintis oleh Kemendikbud melalui Dirjen PAUDNI tersebut.
Untuk itu, Banyumas juga akan menerima dana bantuan dari pemerintah pusat sebesar 1 milyar rupiah pada tahun 2012. Kabupaten lain yang mendapatkan bantuan yang sama adalah Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs Purwito MHum melalui Kabid Pendidikan Non Formal (PNF), Siswoyo mengatakan, dipilihnya SKB Purwokerto sebagai pelaksana program PKPM dikarenakan letaknya yang sangat strategis karena berada di Kota Purwokerto, berdampingan dengan kampus UNSOED Purwokerto, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat dari segala penjuru dan mudah dikenal oleh semua lapiran masyarakat.
Selain itu, lanjutnya, peserta didik/siswa di SKB yang saat ini melaksanakan program kegiatan rutin PAUD, program kesetaraan, program kursus, dan program pendidikan masyarakat tersebut sebagian besar (80%) usai produktif sehingga dimungkinkan masih memiliki semangat yang tinggi utuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya karena mereka masih memiliki jangkauan yang panjang.
Siswoyo juga menjelaskan, siswa/peserta didik di SKB Purwokerto dilihat dari status sosial ekonomi sebagian besar berlatar belakang golongan menengah ke bawah (untuk Paket B dan C) sehingga perlu mendapatkan ketrampilan/pembelajaran pendidikan kewirausahaan agar setelah lulus memiliki ketrampilan untuk bermata pencaharian.
Tujuan program PKPM untuk membentuk jiwa kewirausahaan masyarakat dengan membentuk wirausahawan-wirausahawan baru, membekali masyarakat dengan ketrampilan yang layak untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan, mendorong dan membimbing masyarakat untuk merintis usaha sebagai pemberdayaan potensi lokal, menekan arus urbanisasi dengan meningkatkan ekonomi masyarakat, dan mengurangi masalah sosial masyarakat. (Mulia/HK)
Ditjen PAUDNI-Pemkab Banyumas Teken MoU Program Kursus
PURWOKERTO – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Pemerintah Kabupaten Banyumas menyepakati nota kesepahaman (MoU) mengenai program Pusat Kursus dan Pelatihan Masyarakat (PKPM).
Penandatanganan MoU dilakukan Direktur Jenderal PAUDNI, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, dan Bupati Banyumas, Mardjoko disaksikan Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUDNI, Kasubdit Program dan Evaluasi, Abdul Kahar dan Kasubdit Sarana dan Prasara, Sipken Ginting, di Pendopo Kabupaten Banyumas, Senin (11/6).
Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen PAUDNI memberikan bantuan sebesar Rp1 miliar. Anggaran sebesar itu sebagian besar untuk pengembangan dan penerapan program kursus dan kewirausahaan dan sebagian lagi untuk perbaikan fisik sanggar kegiatan belajar (SKB) Purwokerto.
“Program PKPM digulirkan sebagai upaya meningkatkan peran SKB yang lebih besar, melalui pembinaan dan pelatihan terhadap para pemuda. Tujuan utamanya membantu program pemerintah mengurangi pengangguran. Ini wujud keseriusan pemerintah pusat ini,” tegas Reni, sapaan akrab Guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu usai penandatangan MoU dengan Bupati Banyumas.
Dalam kesempatan itu, Dirjen PAUDNI meminta agar program-program yang dikembangkan SKB Purwokerto ke depan lebih beragam dan berkualitas dengan bantuan dari pusat sehingga masyarakat yang membutuhkan keterampilan dapat lebih banyak lagi. “Tidak hanya itu, lulusannya pun harus berkualitas sehingga bisa bekerja di perusahaan atau mereka bisa mandiri dengan kemampuan yang dimilikinya,” tegas Reni.
SKB sebagai pusat kursus
Bupati Banyumas, Mardjoko mengatakan, SKB Purwokerto Kabupaten Banyumas dalam waktu dekat akan menjadi salah satu Pusat Kursus dan Pelatihan Masyarakat (PKPM). Dengan ditandatanganinya MoU, Banyumas menjadi salah satu dari 2 kabupaten di Indonesia yang akan melaksanakan program baru yang dirintis oleh Kemendikbud melalui Dirjen PAUDNI tersebut.
Untuk itu, Banyumas juga akan menerima dana bantuan dari pemerintah pusat sebesar 1 milyar rupiah pada tahun 2012. Kabupaten lain yang mendapatkan bantuan yang sama adalah Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs Purwito MHum melalui Kabid Pendidikan Non Formal (PNF), Siswoyo mengatakan, dipilihnya SKB Purwokerto sebagai pelaksana program PKPM dikarenakan letaknya yang sangat strategis karena berada di Kota Purwokerto, berdampingan dengan kampus UNSOED Purwokerto, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat dari segala penjuru dan mudah dikenal oleh semua lapiran masyarakat.
Selain itu, lanjutnya, peserta didik/siswa di SKB yang saat ini melaksanakan program kegiatan rutin PAUD, program kesetaraan, program kursus, dan program pendidikan masyarakat tersebut sebagian besar (80%) usai produktif sehingga dimungkinkan masih memiliki semangat yang tinggi utuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya karena mereka masih memiliki jangkauan yang panjang.
Siswoyo juga menjelaskan, siswa/peserta didik di SKB Purwokerto dilihat dari status sosial ekonomi sebagian besar berlatar belakang golongan menengah ke bawah (untuk Paket B dan C) sehingga perlu mendapatkan ketrampilan/pembelajaran pendidikan kewirausahaan agar setelah lulus memiliki ketrampilan untuk bermata pencaharian.
Tujuan program PKPM untuk membentuk jiwa kewirausahaan masyarakat dengan membentuk wirausahawan-wirausahawan baru, membekali masyarakat dengan ketrampilan yang layak untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan, mendorong dan membimbing masyarakat untuk merintis usaha sebagai pemberdayaan potensi lokal, menekan arus urbanisasi dengan meningkatkan ekonomi masyarakat, dan mengurangi masalah sosial masyarakat. (Mulia/HK)
0 komentar:
Posting Komentar